InfoSAWIT Papua, MERAUKE – Kesejahteraan masyarakat Papua menjadi fokus utama Pemerintah Daerah, Perusahaan perkebunan kelapa sawit, Pastor Gereja Katolik, Akademisi dan Aktivis sosial dan lingkungan. Pasalnya, keberadaan masyarakat Papua khususnya Provinsi Papua Selatan tersebar di berbagai daerah pelosok.
Menurut Sekretaris Uskup, Keuskupan Agung Merauke, Pastor Jhon Kandam, keberadaan masyarakat bergantung dari hasil alam sekitarnya. Seperti kegiatan berburu, menangkap ikan dan pekebun. Kendati berbasis hasil alam sekitar, namun menurut Pastor Jhon, kehidupan masyarakat masih jauh dari sejahtera. Lantaran, edukasi kehidupan masih kurang merata di Papua.
Pentingnya edukasi kehidupan kepada masyarakat Papua, menurut Pastor Jhon, supaya kehidupan masyarakat menjadi lebih sehat dan berkembang di masa depan. Imbuhnya, pendapatan dari berburu, menangkap ikan dan berkebun yang selama ini dilakukan, secara nyata, baru dapat memenuhi kebutuhan hidup dasar keluarga-keluarga di Papua, kendati masih juga terdapat sebagian keluarga masih hidup kekurangan.
BACA JUGA: Kerjasama Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit dan Gereja Katolik di Papua Harus Ditingkatkan
“Kehidupan masyarakat dari berburu, menangkap ikan dan berkebun sehari-hari belum mencukupi kehidupan keluarga di Papua”, ungkap Pastor Jhon kepada InfoSAWIT, belum lama ini.
Pastor Jhon juga mengungkapkan, adanya perbedaan perilaku budidaya menanam di masyarakat Papua. Dia memberikan contoh, seperti kebiasaan masyarakat yang terbiasa menanam kebun karet dan mendapatkan hasil dari sadapan karetnya. Kendati kondisi terkini, harganya sangat murah dibeli oleh pengepul karet. Sebab itu, Pastor Jhon berharap akan adanya perbaikan dan pilihan komoditas yang ditanam.
Senada dengan Pastor Jhon, juga diungkapkan Pastor Hengky Pr., menurutnya masyarakat butuh edukasi dan pengetahuan akan budidaya kelapa sawit. Lantaran, masyarakat memiliki modal besar kepemilikan lahan yang dapat dikelola menjadi sumber ekonomi pendapatannya.
BACA JUGA: Mengenal Propinvi Papua Selatan Pasca Daerah Otonom Baru
“Saya berharap melalui kemitraan perusahaan perkebunan dengan masyarakat, kebun sawit yang dibangun akan memberikan hasil menguntungkan bagi ekonomi masyarakat luas”, ujarnya kepada InfoSAWIT.
Pentingnya kesejahteraan masyarakat juga diungkapkan penggiat sosial masyarakat, Rudi Lumuru, menurutnya, masyarakat dapat terbangun kehidupannya melalui praktek budidaya berkelanjutan. Menurutnya, masyarakat juga harus menjaga ekosistem lingkungan sekitarnya dengan aktifitas yang memberikan hasil bagi kehidupannya.
Menurut Rudi, jika berkebun kelapa sawit berkelanjutan dilakukan, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik dan lingkungan sekitar dapat terjaga kelestariannya.
BACA JUGA: Yayasan Santo Antonius Papua, Mulai kembangkan Jurusan Kelapa Sawit
“Kehidupan masyarakat lokal di Papua harus memiliki sumber ekonomi, supaya kehidupan lebih sejahtera dan lingkungan sekitar dapat terjaga kelestariannya”, tandas Rudi menjelaskan. (T1)